"Kau"
muncul dari sebilik tirai
Hadir dari rerimbunan kilau
tiada alasan mengapa kita bertemu
selain karena izin Tuhan
saat hati telah terpaut
tanpa tatapan mata
tanpa sentuhan jemari
tanpa janji yang dibuli
berjalan begitu saja
meski logikaku tak dapat menyapa
namun hati tersenyum
menerima takdir Tuhan
terkadang aku bermimpi
bahwa kita akan terikat
dalam lingkar suci
dalam nahoda indah
bukan karena memaksa
tapi karan manusia boleh berharap
karena manusia boleh meminta
karena manusia boleh berdoa
tentang Jodohnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar