Senin, 14 Desember 2015

Perhatianku



SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS KEJIWAAN MANUSIA
(Perhatian)
MAKALAH
Tugas Kelompok Psikologi Pendidikan
Dosen : Iin Yulianti, M. A
Oleh
Farhatun Ni’mah Septiani   : 1411030246
Lisna Cahyani                       : 1411030247
Maulana Fares Agasy           : 1411030251
Siti Sarah                               : 1411030221



Manajaemen Pendidikan Islam/Kelas D/Semester 2

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2015

KATA PENGANTAR
Seraya memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena penulis menyadari bahwa berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS KEJIWAAN MANUSIA (PERHATIAN)”.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk menyelesaikan tugas mata kuliah. Sehubungan dengan selesainya makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam pembuatan makalah ini. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1.      Ibu Iin Yulianti, M. A  selaku dosen mata kuliah Psikologi Pendidikan.
2.      Orang tua yang selalu memberikan motivasi.
3.      Serta Teman-teman dan kakak tingkat yang memberikan semangat untuk menyelesaikan makalah ini.
Semoga amal dan jasa baik mereka diterima oleh Allah SWT, dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu, kritik dan saran para pembaca akan kami terima dengan senang hati demi penyempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 13 Maret 2015

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1...........                        
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Perhatian.................................................................................... 3
B.     Macam-Macam Perhatian............................................................................. 5
C.     Hal-Hal yang Menarik Perhatian................................................................ 10
BAB III PENUTUP
 Kesimpulan.................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA






BAB I
 PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Kejiwaan menjadi topik yang menarik untuk dibahas karena kejiwaan selalu berhubungan dengan pribadi manusia. Pada awalnya ilmu yang membahas tentang kejiwaan ini menyatu dengan ilmu filsafat hingga pada akhirnya ilmu ini menjadi bahasan khusus dan menyabang membentuk ilmu yang membahas tentang kejiwaan yang disebut dengan ilmi psikologi. Psiklogi secara umum dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental serta bagaimana perilaku dan proses mental ini dipengaruhi oleh konsisi mental organisme, dan lingkungan eksternal.[1]Bahasan tentang kejiwaan (ilmu psikologi) terus menerus berkembang hingga muncullah berbagai cabang ilmu psikologi menjadi psikologi teoritis dan psikologi praktis. Kemudian terbagi lagi menjadi psikologi umum, khusus dan lain-lain yang lebih meruncing pada pokoknya masing-masing. Dalam dunia pendidikan ilmu kejiwaan ini disebut dengan psikologi pendidikan. Yang memiliki banyak pengertian, ruang lingkup, manfaat,  dan teori-teori. Juga membahas tentang hereditas dan sifat-sifat umum aktivitas kejiwaan manusia yang didalamnya juga membahas tentang perhatian. Dalam proses belajar mengajar didunia pendidikan, perhatian sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan dalam proses belajar mengajar tersebut. Karena perhatian dianggap sebagai salah satu faktor penting dalam kesuksesan memajukan pembangunan jiwa generasi muda. Dengan adanya bahasan tentang perhatian dalam tulisan ini, maka hal ini akan memberikan pemahaman untuk menerapkan pemberian perhatian dengan tepat. Agar kita dapat memberikan perhatian dalam pendidikan, maka kita perlu mengetahui pengertian perhatian, macam-macam perhatian dan hal-hal yang dapat menarik perhatian. Sehingga pendidik tidak salah dalam memberikan perhatiaan dalam belajar mengajar.  Dan perlu diingat bahwa pendidik sebagai manusia memiliki anak didik yang berupa manusia yang tidak sedikit dengan model kejiwaan yang berbeda. Jadi pemberian perhatian benar-benar harus tepat yang tidak menimbulkan kecemburuan antara peserta didik satu dengan peserta didik yang lain.
B.            Rumusan Masalah
          Dari latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah dalam tulisan ini adalah sebagai berikut :
1.            Apakah yang dimaksud dengan perhatian?
2.            Apakah perhatian itu bermacam-macam, lalu apa sajakah macam-macam perhatian itu?
3.            Apa sajakah hal-hal yanag menarik perhatian?

C.  Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk :
1.             Mengetahui maksud dari perhatian.
2.             Mengetahui adakah macam-macam perhatian itu dan mengetahui  macam-macam perhatian.
3.             Mengidentifikasi hal-hal yang dapat menarik perhatian.








BAB II
 PEMBAHASAN
SIFAT-SIFAT UMUM AKTIVITAS KEJIWAAN MANUSIA
Pemahaman awam, informasi dari media, dan pengalaman pribadi bukanlah satu-satunya sumber kesalahpahaman akan perilaku manusia. Psikologi memiliki banyak pesaing yang tidak ilmiah, seperti “ilmu-ilmu” palmistri, grafologi, ramalan nasib, numerologi, dan yang paling populer, astrologi. Seperti para psikolog, para pencetus “ilmu-ilmu” tersebut berusaha menjelaskan berbagai persoalan manusia dan meramalkan perilaku manusia.[2] Dari deskripsi ini dapat diartikan bahwa psikologi adalah ilmu yang menjelaskan berbagai persoalan manusia dan meramalkan perilaku manusia. Dengan adanya perilaku manusia itu maka otomatis psikologi mempersoalkan aktivitas manusia.  Secara umum, aktivitas –aktivitas itu dapat dicari hukum-hukum psikologis yang mendasarinya agar para pendidik dapt lebih mudah memahami anak didiknya. Dalam hal ini akan dijelaskan hal-hal yang relevan dengan anak dalam psikologi pendidikan saja, salah satunya yaitu perhatian.

D.           Pengertian Perhatian
“Perhatian (Attention) adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah,” demikian defenisi yang diberikan oleh Kenneth E. Andersen (1972:46), dalam buku yang ditulisnya sebagai penghantar teori komunikasi. Perhatian terjadi bila kita menkonsentrasikan dari pada salah satu alat indera kita, yang mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain. perhatian itu merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran, yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap satu objek.[3] Adapula yang mengartikan “perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada suatu objek atau sekumpulan objek”.[4] Objek dari perhatian ini dapat berpa apapun, yaitu semua hal yang diperhatika oleh si subjek. Kata perhatian, tidaklah selalu digunakan dalam arti yang sama. Beberapa contoh dapat menjelaskan hal ini:
a.                   Dia sedang memperhatikan contoh yang diberikan oleh gurunya.
b.                  Dengan penuh perhatian dia mengikuti kuliah yang diberikan oleh dosen yang baru itu.
Kedua contoh diatas itu mempergunakan kata perhatian. Arti kata tersebut, baik dalam masyarakat dalam hidup sehari-hari maupun dalam bidang psikologi kira-kira sama. Karena itulah maka definisi mengenai perhatian itu yang diberikan oleh para ahli psikologi juga dua macam yaitu kalau diambil intinya saja dan di rumuskan sebagai berikut:
a.                   Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek.
b.                  Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktifitas yang dilakukan
Dalam tulisan ini kedua pengertian (arti) itu dipakai keduanya dipakai secara bertukar-tukar. Untuk dapat menangkapnya maksudnya hendaklah pengertian tersebut tidak dilepaskan dari konteksnya (kalimatnya).
            Ada orang yang menyatakan, bahwa perhatian adalah aktivitet jiwa. Ini sebenarnya kurang tepat, dan bahkan perhatian itu  bukan suatu fungsi. Fungsi yaitu bentuk umum cara berinteraksi dengan bahan-bahan dalam medan tingkah laku manusia yang tidak dapat dijabarkan lebih lanjut. Perhatian bukannya suatu fungsi, melainkan adalah modus suatu fungsi hal-hal yang termasuk sebagai fungsi yaitu pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, dan pikiran. Jadi fungsi memberi kemungkinan dan perwujudan aktivitet.
            Tadi dikatakan bahwa perhatian adalah modus dari pada fungsi. Modus yaitu cara berposisi dan menggunakan. Jadi perhatian adalah cara menggerakan bentuk umum cara bergaulnya jiwa dengan bahan-bahan dalam medan tingkah laku. Dalam kata yang lebih mudahnya perhatian adalah pemrosesan secara sadar atas suatu objek.
            Dengan versi lain, perhatian dapat diartikan dua macam yaitu:
a.                   Perhatian adalah pemusatan tenaga/kekuatan jiwa tertuju kepada sesuatu obyek.
b.                  Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatu aktivitet.

E.                 Macam-Macam Perhatian
Ada bermacam-macam perhatian, yang ada pada pokok-pokok yang meliputi :
1.                  Macam-macam perhatian menurut cara kerjanya.
a.                  Perhatian spontan
Perhatian spontan yaitu perhatian yang tidak sengaja atau tidak sekehendak subyek. Perhatian ini terjadi tanpa perencanaan (tidak dapat direncanakan) oleh subjek perhatian.
b.                  Perhatian sekehendak (perhatian disengaja, perhatian refleksif)
Perhatian refleksif yaitu perhatian yang disengaja atau sekehendak subyek. Perhatian ini tentu saja adalah bentuk usaha atau kehendak manusia untuk memberikan perhatian kepada suatu objek perhatian.
Kedua perhatian itu pada dasarnya memiliki perbedaan dalaam cara kerjanya masing-masing. Perhatian spontan terjadi dengan tidak disengaja. Misalnya ketika tengah hening belajar didalam kelas tiba-tiba ada kegaduhan di luar kelas sehingga para siswa menengok keluar kelas dan memperhatikan kejadian tersebut. Sedangkan perhatian sekehendak atau refleksif muncul ketika perhatian itu dilakukan dengan sengaja. Contohnya perhatian yang diberikan oleh siswa yang tengah sengaja datang ketempat pendidikan untuk mengikuti perkuliahan psikologi pendidikan. Dari hal itu maka dapat ditelaah bahwa perhatian yang diberikan secara sekehendak akan lebih terarah dan mencapai keberhasilan yang baik karena perhatian itu telah direncanakan atas kehendak saang subjek.

2.                  Macam-macan perhatian menurut intensitasnya:
a.                  Perhatian intensif
Perhatian intensif yaitu perhatian yang banyak dikuatkan oleh banyaknya rangsangan atau keadaan yang menyertai aktivitet atau pengalaman batin.
b.                  Perhatian tidak intensif
Perhatian tidak intensif yaitu perhatian yang kurang diperkuat oleh rangsang beberapa keadaan aktifitas atau pengalaman batin.
Makin banyak kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin berarti makin intensiflah perhatiannya. Dalam hubungan hal ini telah banyak dilakukan penyelidikan-penyelidikan oleh para ahli yang hasilnya memberi kesimpulan, bahwa tidak mungkin melakukan dua aktifitas yang kedua-duanya disertai oleh perhatian yang intensif. Kecuali itu ternyata, pula bahwa makin intensif perhatian yang menyertai sesuatu aktivitas akan makin sukseslah aktivitas itu.[5] Intens memiliki arti sangat emosional, sangat kuat (tentang kekuatan), tinggi (tentang mutu), penuh semangat dan berkobar-kobar.[6] Intensitas perhatian adalah tingkat keseringan perhatian yang ditujukan pada kegiatan belajar anak didik, memberikan bimbingan belajar, memperhatikan dan memenuhi kebutuhan alat-alat penunjang pembelajaran, memberikan dorongan untuk belajar, memberikan pengawasan, pengarah, dan lain sebagainya supaya siswa mencapai prestasi belajar yang memuaskan.


3.                  Macam-macam perhatian menurut luasnya obyek:
a.                  Perhatian terpusat
Perhatian terpusat yaitu perhatian yang tertuju kepada lingkup obyek yang sangat terbatas. Misalnya seorang yang sedang memancing ikan, seorang pemanah atau pemburu yang sedang memburu binatang. Begitu juga seorang mahasiswa yang sedang berkonsentrasi mempelajari mata kuliah statistik. Sifat konsentratif itu umumnya agak tetap kukuh dan kuat, tidak gampang memindahkan perhatiannya ke objek lainnya.[7]  Dari pandangan ini dapat diketahui bahwa perhatian ini tidak mudah goyah, karena subyek perhatian begitu antusias untuk mempelajari atau mendapatkan hal ia mau atas karena ia telah memberikan perhatian penuhnya kepada hal tersebut. otomatis dia tidak akan mengalihkan perhatiannya ke objek yang lain.
b.                  Perhatian terpancar
Perhatian terpancar yaitu perhatian yang pada suatu saat tertuju kepada lingkup obyek yang luas atau tertuju kepada bermacam-macam objek. Dengan sifat ini orang dapat membagi-bagi perhatiannya kepada beberapa arah dengan sekali jalan atau dalam waktu yang bersamaan. Misalnya saja orang yang sedang mengetik, guru yang sedang mengajar, sopir yang sedang mengemudi, dan sebagainya. Jika dianalisis dalam pelaksanaannya maka perhatian ini tentu saja tidak hanya terfokus kepada suatu objek perhatian saja.

4.                  Perhatian Statis dan Perhatian Dinamis
Abu Ahmadi (2003) menyatakan bahwa perhatian juga dapat dibagi menjadi perhatian statis dan perhatian dinamis:


a.                   Perhatian statis
Statis artinya adalaah tidak bergerak atau tidak berubah. Perhatian statis adalah perhatian yang tetap terhadap sesuatu. Hal ini terjadi pada orang yang dapat mencurahkan perhatiannya kepada sesuatu seolah-olah tidak berkurang kekuatannya.  Dengan perhatian yang tetap itu maka dalam waktu yang agak lama orang dapat melakukan sesuatu dengan perhatian yang kuat. 
b.                  Perhatian dinamis
Perhatian dinamis adalah perhatian yang mudah berubah-ubah, mudah bergerak, mudah mudah berpindah dari objek yang satu ke objek yang lain. Supaya perhatian kita terhadap sesuatu tetap kuat, maka tiap-tiap kali perlu diberi perangsang baru. Perangsang baru dalam hal ini dimaksudkan agar perhatian dapat berubah menjadi perhatian yang lebih kuat, bukan bergerak berkurang atau bahkan mencapai titik kejenuhan.
5.                  Perhatian fiktif dan fluktuatif
Selain itu perhatian dapat dibagi menjadi fiktif dan fluktuatif (Abu Ahmadi, 2003):
a.                  Perhatian fiktif (perhatian melekat)
Perhatian fiktif (perhatian melekat) yakni perhatian yang mudah dipusatkan pada suatu hal dan boleh dikatakan bahwa perhatiannya dapat melekat lama pada objeknya. Orang yang bertipe perhatian melekat biasanya teliti sekali dalam mengamati sesuatu, bagian-bagiannya dapat ditangkap, dan apa yang dilihatnya dapat diuraikan secara objektif. Orang yang memeiliki perhatian seperti ini biasanya kritis dan penuh semangat dalam melerai dan mengembangkan fokus yang diperhatikan secara seksama dan mendalam.

b.                  Perhatian fluktuatif (bergelombang)
Orang yang mempunyai tipe ini pada umumnya dapat memperhatikan bermacam-macam hal sekaligus, tetapi kebanyakan tidak saksama. Perhatiannya sangat subjektif, sehingga yang melekat padanya hanyalah hal-hal yang dirasa penting bagi dirinya. Objek diperhatikan sekadarnya saja. Sang subjek memperhatika sesuatu yang dianggapnya penting saja tanpa ada pendalaman tentang hal itu.
Demikianlah bermacam-macam perhatian yang ada dalam kehidupan manusia. Adapun macam-macam perhatian yang tepat dilakukan dalam belajar yaitu :
a.                  Perhatian intensif
Perhatian intensif perlu digunakan, karena kegiatan yang disertai dengan perhatian intensif yang lebih terarah. Dimana aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses, dan prestasinya lebih tinggi. Alangkah baiknya jika tiap-tiap pelajaran  yang diberikan pendidik kepada peserta didiknya dapat diterima dengan cukup intensif. Karena subjek memberikan perhatiannya secara penuh dan penuh semangat pada sesuatu yang menjadi objek perhatian, misalnya mata pelajaran (materi ) yang dipaparkan oleh guru (pendidik),.

b.                  Perhatian yang disengaja
Perhatian yang disengaja perlu digunakan, karena kesengajaan dalam kegiatan akan mengembangkan pribadi anak didik. Selain berlatih untuk membuat perencanaan, subjek yang melakukan tipe perhatian yang disengaja ini akan memberikan semangat perhatian yang penuh sehingga hasilnya alebih baik. Karena dalam hal ini sang subjek sadar akan pentingnya objek itu dalam proses kehidupannya.



c.                   Perhatian spontan
Perhatian spontanpun perlu dilakukan, karena perhatian yang spontan cenderung dapat berlangsung lebih lama dan intensif dari pada perhatian yang di sengaja. Daya ingat dari sang subjek akan lebih muncul dalam hal ini. Misalnya saja ketika seseorang tengah memperhatikan guru yang tengah mengajar didepan, tiba-tiba handphone seorang siswa berdering, maka kejadian itu akan mudah diingat oleh siswa dalam waktu relatif lama. Dalam hal ini diharapkan peserta didik dapat menerapkannya dalam menerima suatu informasi yang disampaikan dari berbagai macam hal yang dimana saat informasi itu disampaikan maka peserta didik secara spontan dapat menyimpan dalam ingatan informasi tersebut.

F.                  Hal-Hal yang Menarik Perhatian
Di pandang dari segi praktis adalah sangat penting untuk mengetahui hal-hal apa yang menarik perhatian itu. Didalam mempersoalkan hal ini kita dapat melihatnya dari dua segi, yaitu dari segi obyek yang diperhatikan dan dari segi obyek yang memperhatikan.
1.                  Di pandang dari segi obyek
Maka dapat dirumuskan bahwa “hal yang menarik perhatian adalah hal yang keluar dari konteksnya” atau kalau dikatakan secara sederhana “hal yang menarik perhatian adalah hal yang lain dari lain-lainnya. Kelainan atau perbedaan dari yang lain ini dapat bermacam-macam, misalnya:
a.                   Dalam sebuah barisan salah seorang diantara yang berbaris itu memakai baju merah, sedang lain-lainnya berbaju putih, maka sibaju merah itu menarik perhatian;
b.                  Dalam suatu pertemuan hampir semua tamu telah duduk, kecuali seorang yang masih mondar-mandir, maka yang mondar mandir itu yang menarik perhatian;
c.                   Lampu dalam etalase tokoh yang sebentar nyala sebentar padam menarik perhatian, karena lampu yang lain-lainnya menyala terus;
d.                  Iklan disurat kabar yang dipasang terbalik menarik perhatian karena berbeda dari yang lain;
e.                   Keadaan sikap, sifat, cara berpakaian yang lain dari biasannya (misalnya orang yang biasannya peramar menjadi pendiam, orang biasanya tertib jadi kurang tertib, orang yang biasannya penyabar jadi suka marah-marah, orang yang biasanya menggunakan kemeja dan celana lalu mengenakan kain dan destar, dan sebagainya) pastilah juga menarik perhatian;
f.                   Hal yang mendadak datang atau hal yang lenyap dengan tiba-tiba (misalnya suara letusan dalam suatu malam yang tenang) juga menarik perhatian;
g.                  Dan lain-lain lagi.

2.                  Dipandang dari subyek yang memperhatikan
Maka dapat dirumuskan bahwa hal yang menarik perhatian adalah yang sangat bersangkut paut dengan pribadi si subyek. Yang bersangkut paut dengan pribadi sisubyek itu juga dapat bermacam-macam misalnya:
a.                   Hal-hal yang bersangkut paut dengan kebutuhan itu menarik perhatian; iklan tentang obat-obatan menarik perhatian orang yang butuh membeli obat, iklan tentang rumah yang akan disewakan menarik perhatian orang yang butuh menyewa rumah, pengumuman untuk mahasiswa program S2 tidak menarik perhatian mahasiswa program S1 dan sebagainya.
b.                  Hal yang bersangkut paut dengan kegemaran itu menarik perhatian,
c.                   Hal-hal yang bersangkut paut dengan pekerjaan atau keahlian itu menarik perhatian,
d.                  Hal yang bbersangkut paut dengan sejarah hidup sendiri itu menarik perhatian,
e.                   Dan lain-lainnya.

3.                  Dilihat dari segi komunikator
Komunikator yang membawa subyek dalam posisi yang sesuai dengan lingkungannya misalnya :
a.                   Guru/komunikator yang memberikan penlayanan/perhatian khusus kepada sujek.
b.                  Guru/komunikator yang menampilkan dirinya diluar konteks lingkungannya.
c.                   Guru/komunikator yang memiliki sangkut paut dengan subjek.
Faktor Eksternal Penarik perhatian
Apa yang kita perhatikan ditentukan oleh faktor-faktor situasional dan personal. Faktor situasional terkadang disebut sebagai determinan perhatian yang bersifat eksternal atau menarik perhatian (attention getter). Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara lain: gerakan, intensitas stimuli, kebaruan, dan perulangan.
1.                  Gerakan
Gerakan seperti organisasi yang lain manusia secara fisual tertarik kepada objek-objek yang bergerak. Kita senang melihat huruf-huruf dalam display yang bergerak menampilkan nama barang yang di iklankan. Disini objek perhatian dibuat untuk berusaha menarik perhatian si subyek yaitu dengan membuat objek menjadi dinamis.
2.                  Intensitas stimuli,
Kita akan memperhatikan stimuli yang lebih menonjol dari stimuli yang lain. Disini hal yang membuat menarik adalah adanya sesuatu yang paling menonjolkan perbedaan. Misalnya disuatu kelas ada siswa yang paling nakal, paling pintar, paling bodoh, paling cantik dan lain-lain maka siswa itu dapat menjadi objek perhatian yang menarik.
3.                  Kebaruan (Novelty),
Hal-hal yang baru, yang luar biasa, yang berbeda, akan menarik perhatian. Misalnya sebuah pelajaran baru yang belum diketahui peserta didik akan menarik perhatian siswa (subjek perhatian) itu.  
4.                  Perulangan
Hal-hal yang disjikan berkali-kali apabila disertai sedikit fariasi akan menarik perhatian. Disini, unsur-unsur “familiarity” (yang sudah kita kenal) berpadu dengan unsur-unsur “Novelty” (yang baru kita kenal). Dalam kata lain sesuatu yang telah dimodofikasi (diimprovisasi) akan menarik perhatian subjek perhatian.
Pengaruh perhatian guru terhadap motivasi belajar siswa
Motivasi mempunyai korelasi positif dengan prestasi belajar siswa. Dengan adanya motivasi bisa menjadi cambuk bagi siswa dalam meningkatkan aktivitas belajarnya. Siswa yang memiliki motivasi dalam belajar tentu akan memiliki prestasi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki motivasi kuat untuk belajar. Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar, motivasi menjadi aspek penting yang harus diperhatikan guru terhadap siswa-siswanya.
Dalam satu kelas, tidak semua siswa mempunyai motivasi belajar yang kuat. Ada siswa yang masuk kelas karena takut dimarahi orang tuanya, ada juga yang mengikuti pelajaran karena takut dimarahi oleh gurunya. Ada pula siswa yang masuk kelas karena bukan ingin memahami pelajaran, tetapi lebih karena ingin bermain bersama teman-temannya. Namun ada juga siswa yang masuk kelas karena dorongan dari dirinya sendiri untuk belajar dan mengikuti pelajaran dengan baik. Berbagai motivasi ini hendaknya menjadi perhatian bagi para guru.
Motivasi ini sangat erat kaitannya dengan kebutuhan siswa. Siswa akan bertindak dengan cepat bila dalam dirinya ada kebutuhan. Ibarat makan dan minum. Setiap hari kita selalu membutuhkan makan dan minum untuk hidup. Disinilah tantangan bagi guru, bagaimana agar dapat memberikan motivasi kuat bagi siswa (menjadi motivator) sehingga belajar dapat dipersepsikan sebagai suatu kebutuhan bagi hidup mereka. Bila siswa sehari saja tidak melakukan aktivitas belajar layaknya seorang yang merasa kehausan dan kelaparan.
Menumbuhkan motivasi siswa
Menumbuhkan motivasi belajar siswa memang tidak mudah. Dibutuhkan strategi pengajaran bagi tiap guru untuk mencapai hasil tersebut. Guru harus mampu menumbuhkan dan merangsang semua potensi yang terdapat pada siswanya serta mengarahkan agar mereka dapat memanfaatkan potensinya tersebut secara tepat, sehingga siswa dapat belajar dengan tekun untuk mencapai cita-cita yang diinginkan.
Beberapa cara yang dapat menumbuhkan motivasi siswa adalah sebagai berikut :
  • Ketika memulai sebuah pelajaran, alangkah baiknya jika guru menjelaskan tentang tujuan yang ingin dicapai dari pelajaran itu sehingga siswa mampu menangkap dan mencerna dengan baik hasil dari pembelajaran.
  • Ketika menjelaskan materi pelajaran, kaitkan dengan kebutuhan dan kehidupan siswa sehari-hari. Minat dan motivasi siswa akan tumbuh bila contoh-contoh tentang materi pelajaran yang diberikan oleh guru ada hubungannya dengan kehidupan mereka sehari-hari.
  • Materi pelajaran yang sulit harus dikemas oleh guru sesederhana mungkin agar lebih mudah dicerna dan dipahami oleh siswa. Materi yang terlalu sulit akan membunuh motivasi siswa dari dalam. Mereka akan jenuh, bosan dan akhirnya tidak memperhatikan pelajaran. Oleh karena itu guru harus mampu menyesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa.
  • Berikan penghargaan bagi siswa bila mereka telah melakukan hal-hal positif dan menunjukkan perkembangan yang kian bagus. Bentuk penghargaan misalnya dengan memberikan pujian. Bila guru melakukan ini, akan memberikan motivasi tersendiri bagi siswa untuk tetap mempertahankan prestasinya dan bahkan dapat meningkatkan prestasi mereka menjadi lebih baik lagi.
  • Proses pembelajaran dilakukan dengan menyenangkan (fun learning). Bila suasana belajar dan hati siswa senang maka materi pelajaran yang diberikan akan lebih mudah dipahami. Kegiatan belajarpun menjadi lebih menarik dan tidak membosankan.
  • Ciptakan persaingan dan kerjasama sehat antar siswa. Persaingan yang sehat dapat memberikan pengaruh yang baik untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Melalui persaingan sehat, siswa dimungkinkan akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh hasil yang terbaik. Oleh sebab itu, guru harus mendesain pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk bersaing sehat antara kelompok maupun antar individu. Namun demikian, diakui persaingan tidak selamanya menguntungkan, terutama untuk siswa yang memang dirasakan tidak mampu untuk bersaing, oleh sebab itu pendekatan cooperative learning dapat dipertimbangkan untuk menciptakan persaingan antarkelompok.








BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.                  Perhatian adalah pemrosesan secara sadar atas suatu objek.
2.                  Ada macam-macam perhatian yang dapat dilihat dari berbagai bentuk. Baik dari intensitasnya, dari luasnya objek, dari cara kerjanya ada pula perhatian statis, dimanis, aktif, fluktuatif, dll.
3.                  Hal-hal yang dapat menarik perhatian dapat berasal dari keadaan objek dan dapat pula berasal dari keadaan subjek perhatian.














DAFTAR PUSTAKA
Kartono, Kartini, Psikologi Sosial untuk Manajemen, Perusahaan, dan Industri, Edisi Kedua, Jakarta : CV Rajawali, 1985., Cet ke-1
Rahmat, Jalaludin, Psikologi Komunikasi, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2003.
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1995.
Susilo Riwayadi danSuci Nur Anisyah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya : Sinar Terang.
Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Malang : Rineka Cipta, 1983.
Wade , Carol dan Tavris, Carol, Psikologi Edisi-9 jilid 1, Jakarta : Erlangga, 2007.
Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta : Andi,  2004.
http://www.psychologymania.com/2013/04/macam-macam-perhatian.html











[1] Carol Wade dan Carol Tavris, Psikologi Edisi-9 jilid 1, Erlangga, Jakarta : 2007, hlm  3
[2]  Ibid,
[3] Kartini Kartono, Psikologi Sosial untuk Manajemen, Perusahaan, dan Industri, Edisi Kedua, CV Rajawali, Jakarta : 1985 Cet ke-1, hm 12
[4] Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, Andi, Yogyakarta : 2004, hlm 24
[5] Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta : 1995, hlm 14
[6] Susilo Riwayadi danSuci Nur Anisyah, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Sinar Terang, Surabaya, hlm 179
[7] Di akses di http://www.psychologymania.com/2013/04/macam-macam-perhatian.html pada Selasa, 17 Maret 2014 pukul22;47

Tidak ada komentar:

Posting Komentar